Tiga hal itu ujarnya, melakukan perkaderan rutin di tingkat pimpinan daerah, Karena ini adalah sangat penting dalam setiap organisasi agar fungsi organisasi dan proses regerasi bisa berjalan dengan baik. tanpa perkaderan pemuda muhammadiyah akan lumpuh dan tidak punya daya juang untuk menegakkan gerakan amar makruf nahi mungkar.
Berikutnya, sebagai gerakan intelektual yang religius maka harus mampu melaksanakan pengajian & Pengkajian rutin. Sebab ini akan menjadi ruh gerakan dan menjadi pembeda pemuda muhammadiyah sebagai pemuda islam yang dalam melakukan gerakannya berpedoman kepada alquran dan sunnah.
Juga, sebagai gerakan ekonomi, sosial dan gerakan politik, pemuda muhammadiyah harus mampu memetakan potensi kader dengan baik. Hal ini sangat penting karena pemuda muhammadiyah harus tahu tentang potensi yang dimiliki. Juga, dimana harus di tempatkan dan apa yang harus ditekuni untuk penunjang ekonomi individu dan ekonomi persyarikatan muhammadiyah itu sendiri. Potensi kader ini harus betul betul terpetakan agar penditribusian kader sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing masing kader.
Kemudian dari pada itu dalam hal politik, untuk menyongsong pemilu kada 2018 dan pileg 2019, pemuda muhammadiyah melalui TANWIR II di palangkaraya menghasilkan Khittah Kahayan yang diharapkan menjadi panduan bagi kaum muda indonesia untuk menjalankan strategi politiknya.