Dengan potensi yang besar tersebut, Prof Herri menekankan koperasi harus diurus secara profesional. “Semua tahu di LLDIKTI itu orang-orang hebat dan intelektual semua. Jadi mengelola koperasi harus dilakukan secara profesional. Ini tantangan bagi kita,” imbuhnya.
Koperasi yang baik itu, sebutnya, harus mempunyai tata kelola yang bagus, transparan, akuntabel, jujur dan berkeadilan. Semua itu, menurut Prof Herri akan menjauhkan pengurus dari KKN, dan anggota pun merasa ada manfaatnya masuk koperasi.
Lebih lanjut Prof Herri berpesan kepada pengurus koperasi yang baru agar membuat standar atau indikator-indikator keberhasilan. Kemudian membuat program-program kerja yang terukur dengan memperluas bidang usaha, bukan saja simpan pinjam.
Disebutkan Prof Herri, misalnya Rapat Anggota Tahunan (RAT) wajib di awal tahun, yakni di bulan Januari. Sisa Hasil Usaha (SHU) tidak selalu harus besar, tapi anggota bisa merasakannya. Dan kemudian tingkat bunga disesuaikan, secara proporsional.