Lahan Minim, Padangpanjang Butuh Bangunan Gedung Perumahan Vertikal

oleh

SpiritSumbar.com Padang Panjang – Sisa lahan untuk bangunan gedung dan perumahan di kota kecil Padang Panjang tinggal 423 Ha. Jika ke depan butuh pengembangan kampus pendidikan, kantor, toko, restoran, hotel, taman dan sarana olahraga, Pemko harus bisa mengontrol pemakaian lahan seepektif mungkin sejak kini.

Itulah kurang-lebih inti pesan dari diskusi aktual atas hasil kajian akademik oleh konsultan PT.Anirindo – Padang terkait penyiapan draf Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan serta Kawasan Pemukiman (RP3KP) di Padang Panjang dalam diskusi aktual di Aula ULP kota tersebut, baru baru ini.

Hadir dalam diskusi ini Direktur Utama PT.Anirindo, Rina beserta direktur, tenaga ahli dan staf. Berikut, Kepala Dinas Perkim LH Kota Padang Panjang, Wita Desi Susanti dan kepala/staf kota ini seperti Bappeda, BPKD, BKD, Dinas PU, Distan, DKK, Dishub, Dinas Sosial, Dinas PM PTSP, camat dan lurah.

Simak Video : Potensi Banjir Lebih Besar Hantui Jabodetabek



Dalam menyusun Draf RP3KP itu, luas Kota Padang Panjang dirujuk konsultan ke Perda RTRW No 3/2013 – sekitar 29 KM, sama dengan peta Jantop-RI dan peta RBI. Alokasi lahan 423 Ha tadi, setelah disisihkan sekitar 320 Ha untuk sisa sawah yang direncanakan oleh Pemko jadi lahan pertanian berkelanjutan (LP2B).

Artikel Lainnya

loading…


Solusi yang disarankan oleh konsultan dalam pemakaian lahan sekitar 423 Ha tadi untuk bangunan gedung dan perumahan adalah bertingkat (vertical) yang minimalis. Untuk perumahan warga, misalnya, disarankan pola Rusunawa untuk warga ekonomi menengah ke bawah, atau apartemen (menengah ke atas).

Karena, jika pola pembangunan perumahan pola rumah tunggal satu lantai masih berlanjut, dalam tempo relatif singkat kota ini akan sesak, seperti sudah terjadi di sebagian kelurahan. Di sebagian kelurahan itu seperti bisa diamati; umumnya rumah tidak punya halaman, kecuali jalan setapak di dekat rumahnya.

Potret pemukiman yang umumnya tanpa halaman seperti itu, sebagaimana juga pernah muncul di antara diskusi terkait selama ini, dampaknya bukan hanya tidak adanya ruang bermain bagi anak-anak. Tapi juga tidak adanya ruang tempat evakuasi bagi keluarga bila terjadi bencana alam seperti gempa.

Sekarang di Padang Panjang, pembangunan Rusunawa (Rumah Susun Sewa) baru terwujud 1 unit yakni di Sungai Andok, tepi jalan lingkar selatan kota. Rusunawa 5 lantai yang dibangun oleh Kementerian PU-Pera di lahan milik Pemko Padang Panjang. Dan itu sudah dihuni oleh keluarga ekonomi menengah ke bawah.

Di luar 1 unit Rusunawa 5 lantai yang dibangun oleh Kementerian PU Pera itu, Pemko tadinya juga akan membangun 1 unit Rusunawa 3 lantai oleh Pemko sendiri. Tapi yang kedua ini belum terwujud. Pemko mulai memprogram pembangunan Rusunawa juga terkait minimnya sisa lahan tadi.(yetti harni).


 

Menarik dibaca