Spiritsumbar.com, Padang – Jaringan Pemimpin Redaksi Sumatera Barat (JPS) terus menggodok misinya mencari formula terbaik untuk dititipkan kepada pemimpin Sumbar kedepan.
Siang ini, JPS beraudiensi dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumbar Darwisman yang pada 23 Januari lakukan serah terima kepada Misran Pasaribu.
Benang merah dialog JPS dengan OJK Selasa 14/1/2020, ternyata berat bagi siapa saja pemimpin Sumbar mengkatrol Pertumbuhan Ekonomi (PE) 7 persen.
Artikel Lainnya
“Tahun 2019 total kredit di Sumbar Rp 52 triliun lebih. Namun yang dominan justru Kredit konsumtif. Sementara kredit usaha sangat kecil. Padahal, untuk Pertumbuhan Ekonomi, kredit usaha indikator penting dari indikator lainya,” ujar Darwisman pada dialog di ruang pertemuan OJK.
Untuk kredit konsumtif 47 persen. Disusul kredit sektor perdagangan besar dan eceran 25,36 persen. Lalu sektor pertanian 14,96 persen.
“Semestinya, kredit terbesar itu di sektor produktif terutama pertanian, karena PDRB Sumbar terbesar di sektor tersebut. Barangkali ini menjadi tantangan pemimpin Sumbar ke depan,” ujar Darwisman.
Dialog dimoderatori Akademisi Unand Ilham Adelano Azre juga mengungkapkan persoalan Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sumbar. Untuk angka 7 persen ujarnya, bukan perkara seperti membalikan telapak tangan.