Ermanto menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 06.45, setelah dua hari lalu menjalani operasi bedah. Operasi itu untuk memulihkan tulang lehernya yang patah akibat kecelakaan tersebut.
Beberapa orang korban meninggal di hari kejadian, Ermanto termasuk yang parah. Dia mengalami patah tulang leher dan pinggang. Sehingga praktis seluruh anggota badan tak bisa digerakkan hanya tidur. Maka dari dengan kondisi demikian yang bersangkutan diberikan perawatan isolasi. Sehingga tak dapat dikunjungi, kecuali hanya keluarga yang menunggunya saja.
“Walaupun kita sudah datang ke rumah sakit, tapi tak dapat melihat langsung beliau. Namun, khabar perkembangannya kita peroleh,” ujarnya.
Ermanto sebelum dan sesudah operasi bisa berkomunikasi. “Artinya setelah mengalami kecelakaan dia sadar dan tahu apa peristiwa yang telah menimpanya,” papar mantan Kadis Pariwisata pada wartawan.
Dia tambahkan, setelah operasi kondisi Ermanto menurun.” Allah berbuat dikehendakiNya, Ermanto dipanggil pada hari yang baik, Insya Allah beliau masuk syurga” ujarnya lagi.
Ermanto adalah salah seorang pejabat yang menduduki jabatan tinggi di Agam dalam usia Muda. Dalam usianya baru 40 tahun Ermanto telah diangkat oleh Bupati Agam H.Indra Catri menjadi Kepala Dinas Perikanan. Karena yang bersangkutan adalah salah satu sarjana perikanan yang menonjol. Sebelum menjabat Kadis, dia pun pernah menjadi Kabid ASN Kabupaten Solok. Di Agam menjabat Kabid di Kominfo dan kemudian Sekretaris Dinas Perikanan. Dan setelah itu menjadi ke Kepala Dinas DKP sampai Allah memanggilnya. (Irman Naim)