Mendengar cerita Yaidah, petugas Kemendagri itu kemudian menyebut bahwa warga Perum Lembah Harapan, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya itu adalah korban oknum petugas di Dispendukcapil Surabaya. Dari situ, petugas tersebut kemudian menelepon kepala seksi di Dispendukcapil di Surabaya dan menanyakan soal pengurusan akta kematian anak Yaidah.
“Petugas Kemendagri itu bilang ‘oh ini oknum’. kaget saya mendengar itu. Dia langsung telepon kasi di Surabaya, namanya Herlambang. Ditelepon di depan saya, terus bilang ‘pak ini ada warga bapak kok sampai ke sini hanya kerena ngurus kematian. ini orangnya ada di depan saya’,” terang Yaidah.
“Dia bilang gini pak tolong dijadikan kasian ini ibu jauh-jauh. Kapan jadinya? Bisa-bisa, sekarang bisa jadi. Lho katanya menunggu dari Kemendagri Pusat,” tambah Yaidah.
Mendengar hal itu, Yaidah mengaku kaget. Tak hanya itu, kekagetan Yaidah semakin bertambah sebab Kemendagri ternyata tidak mengeluarkan akta kematian. Sebab, akta tersebut hanya dikeluarkan oleh Dispendukcapil setempat.
“Akhirnya lebih kaget dan melongo, ternyata kemendagri itu tidak mengeluarkan akta dan sebagainya. Yang mengeluarkan itu wilayah masing-masing. Semakin mangkel atiku. Ya Allah, kok kurang ajare,” tukas Yaidah.