“Bahkan sentra pertanian di Indramayu sekarang sudah terancam tergerus. Menyusul pengembangan Kawasan Industri Patimban. Solusinya, kita harus minta pemerintah mencetak lahan baru sebagai pengganti. Sebab, ini menyangkut ketahanan pangan negara kita,” tandas Eni.
Masih terkait pertanian, Eni menyatakan bahwa Indonesia saat ini krisis penyuluh pertanian. Terutama dalam mengimbangi gerakan mencetak petani milenial. “Bantuan-bantuan dari pusat di sektor pertanian seringkali tidak match dengan yang diharapkan daerah, ini juga harus menjadi perhatian kita,” imbuhnya.
Sementara Senator Lampung Ahmad Bastian berharap DPD RI menginisiasi agar sektor pertanian sebagai penyangga ketahanan pangan masuk dalam program strategis pemerintah. Sehingga persoalan klasik, kelangkaan pupuk dan bibit di musim tanam, dan hancurnya harga di saat panen, dapat selesai.
“Ini kan persoalan klasik yang selalu terjadi. Setiap musim tanam, bibit mahal dan pupuk langka. Nanti waktu panen, harga jatuh. Begitu juga komoditas pangan lainnya. Saya pikir sangat wajar DPD, sebagai wakil daerah menginisiasi hal itu,” pungkasnya.
Sedangkan Senator asal DKI Jakarta Fahira Idris berharap Peraturan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 22 Tahun 2020 tentang Penataan Kawasan Jabodetabek dan Puncak Cianjur dapat lebih implementatif dan cepat dijalankan.