“Bagi saya hal ini ibarat PSSI menampar FIFA. Sebab, pengajuan jadwal Kongres itu direspon FIFA melalui suratnya tanggal 7 Agustus 2019, yang isinya menyarankan agar PSSI tetap menggelar kongres di bulan Januari 2020. Itulah mengapa saya tidak mau terlibat lagi di Kongres 2 November. Silakan saja jalan sendiri,” tandas mantan ketua umum PSSI itu.
Presiden Jokowi, lanjut La Nyalla sangat peduli dengan sepakbola Indonesia. Itu dibuktikan dengan lahirnya Inpres nomor 3 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.
“Tentu ini harus disambut dengan niat yang juga sama baiknya dengan niat presiden. Bukan malah mengawali buruk etika dan buruk manajemen. Jadi saya sudah putuskan untuk menarik diri dari Kongres 2 November. Saya tidak mau ikut dalam suatu kegiatan yang menurut saya akan mengecewakan anggota,” pungkasnya. (*)