Ketika matahari telah terik dan panas, Umayyah mengeluarkan Bilal ke padang pasir yang panas dan menindihnya dengan batu di atas dadanya, sembari berkata, “Aku akan selalu perlakukan dia seperti itu hingga ia mati atau meninggalkan ajaran Muhammad. Sembahlah Latta dan Uzza.”
Keteguhan hati Bilal yang tetap ingin memeluk Islam, membuat Umayyah menyiksanya bertubi-tubi. Meskipun telah disiksa setiap hari, Bilal tetap teguh sebagai seorang muslim.
Sampai akhirnya Umayyah menyeret Bilal dan membiarkannya di tengah terik matahari. Bilal yang tak mengenakan baju ini tentu merasa seluruh tubuhnya terbakar. Namun ia tetap ikhlas.
Bilal juga disiksa dengan cara dikubur dalam pasir yang panas, hanya bagian kepalanya yang tak tertimbun pasir. Umayyah juga pernah membiarkan tubuh Bilal tertindih batu-batu yang besar seraya mengatakan akan membunuhnya.
Namun, siksaan bertubi-tubi tak lantas membuatnya surut akan keyakinannya. Ia selalu memberikan jawabah teguh, “Ahad, Ahad (Allah Maha Esa” ketika tuannya berkata, “Tinggalkan Tuhannya Muhammad.” Selain dari Umayyah, Bilal juga kerap mendapat penyiksaan dari Abu Jahl dan kaum Quraisy lainnya.