Bilal juga disiksa dengan cara dikubur dalam pasir yang panas, hanya bagian kepalanya yang tak tertimbun pasir. Umayyah juga pernah membiarkan tubuh Bilal tertindih batu-batu yang besar seraya mengatakan akan membunuhnya.
Namun, siksaan bertubi-tubi tak lantas membuatnya surut akan keyakinannya. Ia selalu memberikan jawabah teguh, “Ahad, Ahad (Allah Maha Esa” ketika tuannya berkata, “Tinggalkan Tuhannya Muhammad.” Selain dari Umayyah, Bilal juga kerap mendapat penyiksaan dari Abu Jahl dan kaum Quraisy lainnya.
Melihat perlakuan kejam dari Umayyah, Abu Bakar kemudian meminta Umayyah untuk menjual Bilal kepadanya. Umayyah memanfaatkan kesempatan ini dengan cara meminta bayaran yang sangat tinggi.
Abu Bakar akhirnya memerdekakan Bilal sehingga ia bisa terbebas dari segala siksaan dan penderitaan. Bilal selanjutnya setia mengikuti Nabi Muhammad SAW. Bilal pun diketahui sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang beriman sehingga dijamin masuk surga.
Dalam buku berjudul “Ringkasan Shahih Muslim” oleh Zaki Al-din ‘abd Al-azhim Al-mundziri, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Bilal pada waktu sholat subuh, “Wahai Bilal, ceritakanlah, amal kebaikan apakah yang paling engkau harapkan manfaatnya dalam Islam? Sesungguhnya, malam ini aku mendengar suara kedua sandalmu di depanku dalam surga.”