Kisah Bharada Ali Mustofa Siritoitet, Putra Mentawai Personil Terbaik di Korp Brimob

oleh

MENTAWAI SpiritSumbar.com – Polisi merupakan salah satu profesi yang banyak menjadi impian masyarakat

Baik mereka itu laki-laki maupun perempuan akan melakukan berbagai upaya dan pengorbanan demi mewujudkan impiannya.

Kisah Ali Mustofa Siritoitet sangat menarik untuk disimak. Demi mewujudkan impiannya, sebagai seorang polisi

Ali Mustofa Siritoitet, merupakan anak dari seorang Sikerei (Tabib) yang bernama Ringan Kerei, berasal dari Desa Matotonan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar)

Dia kisahkan, sebelum ia menjadi seorang anggota polisi, pada tahun 2017 silam. Dirinya  sempat mengikuti tes TNI AL di Mentawai. Namun keberuntungan belum berpihak kepadanya.

Pada akhir tahun 2017 hingga 2018 dia juga sempat melamar jadi tenaga Honorer di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai dan sudah sempat mengikuti pelatihan selama 2 pekan. “Tapi pada waktu itu, di pemerintahan Daerah Kepulauan Mentawai ada pengurangan tenaga kontrak di setiap OPD. Hal itu membuat saya patah semangat,” tutur Ali Mustofa pada media pada Rabu,(22/2/2023)

Anak seorang Sikerei ini terus menceritakan pengalamannya. Sambil menunggu kabar hasil tes seleksi tenaga kontrak dari Pemda Mentawai, ia mendapat informasi dari Polres Mentawai, akan ada penerimaan anggota Polri Akpol, Bintara dan Tamtama

Mendapat informasi, semangatnya kembali bangkit. Dia bertekad untuk ikut serta dengan mengikuti tes. “Begitu informasi itu didapat, saya langsung bawa berkas lalu mendaftar di Polres Mentawai. Proses seleksi pun berlanjut, hingga ikut tes di padang. Tempat kami atau Mess langsung difasilitasi oleh Pemda Mentawai. Kami ikuti seleksi itu ada Casis Polwan dan PolKi juga,” ujarn

Dia ungkapkan, pada saat tes di Polres Mentawai, dia sempat ajukan ambil Bintara Polri. Namun terkendala batas umur. Kemudian diarahkan oleh  panitia seleksi untuk ambil Tamtama Polri jadi anggota Brimob dengan jumlah saingan sebanyak 200 orang dari putra-putri Mentawai

Namun, pada tahap seleksi administrasi akhir, Ali Mustofa diserang duka. Sang ibu tercinta pergi menghadap Sang Khaliq dan pergi untuk selamanya. Kala itu, ia pun masih berjuang untuk ikut melaksanakan tes tahap berikutnya

“Waktu saya mendapat kabar ibunda meninggal itu, saya sempat syok dan hampir hilang semangat. Tapi saya hanya bisa pasrah dan berdoa  mengikhlaskan kepergian ibunda dan tetap mengikuti seleksi di tahap berikutnya,” kenangnya sambil menunduk sedih

“Alhamdulillah! Berkat kesabaran, kesungguhan dan keseriusan, saya dinyatakan lolos seleksi dan masih bisa lanjut di tahapan selanjutnya. Sampai Pantukhir hingga mengikuti pendidikan di Pusdik Brimob. Bumi Kandung Watukosek,Jawa Timur,” ujarnya

Di tengah perasaan gundah gulana, lantaran kehilangan Ibunda dan tak berdaya,  Ali pun tak berhenti untuk berjuan

Ia tetap berusaha dan berdoa agar suatu saat ia mampu meraih asa dari kedua orangtuanya, menjadi seorang polisi

Akhirnya, perjuangan Ali pun membuahkan hasil. Pada tahun 2018 silam, ia berhasil lolos dan menyabet peringkat siswa terbaik di angkatannya. Rasa syukur tak henti-hentinya ia panjatkan kepada Sang Pencipta

Kini polisi berpangkat Bhayangkara Dua, kelahiran 17 Agustus 1996 ini telah lulus. Dia langsung  ditempatkan di Korps Brimob Mabes Polri khususnya di Pasukan Gegana Satuan Kimia Biologi Radioaktif.

Polisi anak ke 5 dari 7 bersaudara ini, kini ia  terpilih oleh Kesatuan Korps Brimob Polri sebagai personel terbaik. Karena memiliki kemampuan dalam menembak dan memiliki fisik yang baik  untuk mengiikut Lomba SWat Challange di Dubai Uni Emirat Arab mewakili Polri

“Alhamdulillah dengan mengikuti seleksi kurang lebihnya 1 bulan lebih di Korps Brimob dan akhirnya terpilih menjadi salah satu anggota team untuk ikut perlombaan SWat Challange ini,” ungkapnya. (Sabarial).

Menarik dibaca