Guru benar benar sebagai sumber ilmu pengetahuan. Tutur kata guru jadi bekal kehidupan, tatapan guru jadi peringatan, jejak pukulan guru ditelapak tangan atau kaki adalah hiasan yang mengingatkan kesalahan untuk tidak diulang lagi. Jika ada jejak pukulan guru, sebisa mungkin disimpan agar tidak diketahui orang tua di rumah. Jika
ketahuan, jangankan mendapatkan pembelaan justru ikat pinggang lepas dari ganggang celana sang ayah.Satu lagi, guru tidak pernah menobatkan dirinya sebagai orang hebat. Kecuali, itu hanya pengakuan dari masyarakat. Ilmunya, teruji karena selalu mengembangkan diri.
Malahan, ilmunya selalu bertambahan karena selalu mendapat amanah sebagai pemimpin masyarakat. Guru selalu menjadi panutan, ka pai tampek batanyo, pulang tampek ka barito.
Jadi, jangan membandingkan dengan kondisi kekinian, lantaran profesi guru lahir karena perburuan. Orang berlomba-lomba jadi guru, demi mengejar penghasilan. Dalam proses belajar mengajar, mereka pun hanya cerdas dalam satu malam.
Malahan, mereka ini tidak memahami konsep pembelajaran. Mereka juga tidak punya kemauan untuk membekali diri demi terciptanya kharisma dalam dirinya. Kharisma adalah suatu hal yang spesial dalam diri, yang memunculkan rasa segan penghormatan dari orang lain.