Kharisma Guru Milenial

oleh

Oleh : Saribulih
Guru diejek, dibully, dicaci dan kekerasan terhadap fisik sudah menjadi hal rutin terjadi saat ini. Malahan, cerita pelecehan terhadap guru diibaratkan sudah menjadi sarapan pagi yang dinikmati banyak orang sambil menikmati pahitnya kopi pagi.

Setali tiga uang, guru melakukan tindakan tak senonoh, pelecehan terhadap murid atau kejahatan lainnya menjadi pelengkap informasi menjelang terbitnya mentari. Tak sedikit para insan yang berstatus sebagai guru harus meringkuk dalam penjara akibat ulah perbuatannya dengan mencoreng profesi itu sendiri.

Ya, begitulah guru yang selama ini digadang-gadangkan sebagai pendidik dan pengajar. Yang katanya, guru mampu merubah kehidupan dan menciptakan generasi terpuji dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Orang tak bakalan sukses, tanpa guru.

Pertanyaannya, kenapa guru menjadi korban kekerasan fisik dan mental. Dimana letak kharisma seorang guru, yang semestinya digugu dan ditiru.

Teringat semasa saya masih berumur 9 tahun atau kelas 3 sekolah dasar. Bersama teman-teman sepermainan yang selalu memburu ilmu mencari guru. Secara bersama mendatangi rumah guru agar mengajarkan mengaji, bela diri dan pengetahuan lainnya. Kelamnya malam serta derasnya sungai tidak menghalangi niat untuk memburu ilmu. Malahan, hujan deras yang berpotensi meluapnya Batang Tarusan bukanlah penghalang untuk mendatangi guru.

Menarik dibaca