Dia juga mengatakan, di tengah hantaman gelombang globalisasi dan perkembangan teknologi
informasi yang sangat masif sekali, terjadi degradasi nilai-nilai, norma dan budaya yang diyakini,
termasuk nilai-nilai adat budaya minangkabau dengan filosofi ABS-SBK dan aplikasikan dalam
kehidupan.
“Maka perlu sekali memperbaharui komitmen dan nilai-nilai yang kita anut tersebut secara terus
menerus, agar tetap ada dan tetap terpatri di hati sanubari anak nagari,” ulasnya.
Irsyad juga menegaskan agar bagaimana adat istiadat dan kebudayaan bisa diterapkan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Kebudayaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kerangka perencanaan pembangunan, baik dalam skala nasional, daerah, maupun dalam praktik kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Seperti diketahui, PKD Sumbar ini digelar dari 2 – 6 Oktober, yang menampilkan sejumlah penampilan seni tradisi, penyerahan anugerah kebudayaan, pameran seni rupa, lomba lagu Mars Sumbar dan diramaikan juga dengan bazar kuliner dari UMKM.
Sementara itu, mewakili Plt. Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Hansastri mengatakan, PKD Sumbar dengan tema Rantak Budaya ini bakal menjadi spirit kebersamaan di tengah keberagaman seni dan budaya yang ada di provinsi ini.