Ketua DPRD Sumbar Supardi Boyong Guru SMK Studi Tiru ke Yogyakarta Demi Lahirkan Entrepreneur Baru

oleh

 

Mulai dari adanya perubahan rezim yang juga ditandai perubahan kurikulum, adanya keterbatasan SDM, dan karena adanya tuntutan perubahan perubahan zaman sendiri.

“Dalam kegalauan tersebut, kita mencoba melakukan pemikiran atau ijtihad, bagaimana dunia pendidikan di negeri kita kembali jaya. Sumbar yang dulunya menjadi kiblat pendidikan bisa kembali kita rasakan,” ujar Supardi.

Ia menuturkan, tiap tahun perguruan tinggi di Sumatera Barat mewisuda lulusannya, yang melahirkan orang-orang pintar. Namun yang sangat disayangkan perguruan tinggi hari ini hanya mampu melahirkan orang-orang pintar, bukanlah orang cerdas yang bisa dibanggakan di tingkat nasional. Sementara dulu Sumatera Barat dikenal sebagai daerah industri otak.

Dprd Sumbar 6
Ketua DPRD Sumbar Supardi saat studi tiru guru-guru SMK ke Yogyakarta. Dia mengatakan, beberapa waktu terakhir banyak tantangan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia pendidikan yang terkadang menimbulkan ketidaknyamanan.

 

Sekarang ini, kata dia, tokoh-tokoh seperti Mohammad Natsir, Agus Salim, Muhammad Hatta, Tan Malaka dan yang lainnya hanya tinggal dongeng belaka. Sumatera Barat hari ini tidak mampu lagi menghadirkan orang-orang cerdas seperti tokoh-tokoh yang ia sebutkan tadi dalam kisah nyata. Hal ini tak terlepas juga karena sistem di dunia pendidikan saat ini yang tidak menguntungkan.

Menarik dibaca