Ketua DPD Apresiasi Pemilihan Duta Pancasila

oleh

“Syariat Islam paling fundamental adalah mendirikan Sholat. Dengan mendirikan Sholat, kita mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Apabila seluruh anak bangsa ini menjalankan ajaran agamanya, dan kita sudah mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab akan terwujud. Apa artinya? Rakyat yang hidup di negeri ini memiliki moral, akhlak dan adab serta sikap yang baik dan luhur,” terangnya.

Menurutnya, dengan situasi itu, manusia Indonesia akan bersatu. Dengan saling menghargai perbedaan suku dan agama serta perbedaan lainnya. Sehingga terwujudlah Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Persatuan yang terjadi atas kesadaran. Bukan atas paksaan atau tekanan.

“Setelah orang-orang yang menjalankan agamanya, dan orang-orang beradab ini bersatu, munculah orang-orang yang bijaksana sebagai perwakilan untuk bermusyawarah dengan tujuan menemukan pemimpin bangsa ini. Itulah makna Sila keempat. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Lalu apa yang terjadi? Bangsa yang kaya dan besar ini akan dipimpin oleh pemimpin yang Hikmat dalam mengabdi untuk bangsa dan negara,” ulasnya.

Jika keadaan ini terwujud, maka hadirlah sila kelima yang merupakan cita-cita akhir para pendiri bangsa ini. Yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. (*)

Menarik dibaca