Ketua DPD Apresiasi Pemilihan Duta Pancasila

oleh

LaNyalla menuturkan, generasi masa lalu sempat mengeyam program Penataran P-4. Program penataran itu kita lewati sejak SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Penataran P-4 menjadi pengantar awal memasuki gerbang pendidikan formal.

“Generasi kami masih merasakan keharusan menghafal dan menghayati 36 butir-butir Pancasila dari 5 Sila, sesuai TAP MPR yang lama, yakni TAP MPR Nomor II Tahun 1978,” katanya.

Oleh karena itu, LaNyalla berharap dalam pemilihan Duta Pancasila kali ini, sejarah dan perkembangan tersebut juga dielaborasi sebagai bagian dari penilaian dewan juri terhadap kontestan.

“Yang tidak kalah penting, tetap menjadikan Pancasila sebagai diskursus kekinian di era global dan era border-less saat ini. Karena Pancasila harus kita pertahankan sebagai satu-satunya nilai ideologi bangsa yang mampu mempersatukan bangsa dengan 17 ribu pulau ini,” pintanya.

Apalagi, kelima Sila dalam Pancasila saling terkait satu dengan lainnya. Sehingga untuk mewujudkan Sila ke-5, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kita wajib dan mutlak melaksanakan Sila pertama hingga keempat dengan benar.

Menarik dibaca