Meskipun begitu, kegiatan studi banding itu sekaligus pelengkap destinasi untuk berjalan-jalan keluar negeri. Namun, berharap, dari pelaksanaan itu, memang ada hasil yang dipetik dan dibawa pulang setelah studi banding usai.
Agar keinginan itu dapat terwujud, sepertinya, jajaran kepsek harus kebut untuk melakukan totalitas kinerja. Supaya predikat hasil UN yang baik dapat tercapai lagi seperti tahun lalu.
Menyoal UN, kata Hendrajoni, peserta didik yang lolos betul-betul memiliki kompetensi ilmu pengetahuan yang baik tanpa ada faktor-faktor lain. untuk itu, pemimpin lembaga pendidikan di masing-masing sekolah segera ekstra untuk mengejar harapan.
“Jadi saya berpesan yaa,,, yang tidak naik jangan dinaikin. Yang bodoh tinggalkan saja kalau memang patut”terangnya lagi.
Sementara, Kepala Sma 1 Painan, Tukino, mengatakan, soal pergi studi banding ke Taiwan itu belum jelas karena berhubung waktu sangat mepet (dekat). Jadi bisa dialihkan ketempat tujuan lain.