Kepala madrasah dapat melakukan pendekatan kepada siswa dan guru yang melakukan pelanggaran dengan melakukan komunikasi langsung terhadap masalah yang dialami.
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee, dkk. (2011) dimana inti dari kepemimpinan kepala madrasah adalah selalu mendengarkan siswa dan gurunya terhadap persoalan atau permasalahan yang dialami, sehingga siswa dan guru akan merasa diperhatikan ketika kepala madrasah melakukan pendekatan dan komunikasi langsung.
Langkah selanjutnya dalam pengambilan keputusan kepala madrasah ditinjau dari aspek kajian situasi dan penyebab terjadinya pelanggaran tata tertib oleh siswa adalah mengamati jenis pelanggaran yang dilakukan siswa dan mencari penyebab terjadinya pelanggaran.
Langkah selanjutnya mencari dan menemukan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan pelanggaran tata tertib. Mengklasifikasi penyebab pelanggaran yang dilakukan siswa, dan menemukan penyebabnya yaitu ekonomi, minimnya pengawasan dan perhatian orang tua, sikap otoriter orang tua, tidak ada pengawasan sosial di lingkungan tempat tinggal (orang tua tidak peduli saat jam belajar anak, sehingga banyak anak tidak belajar dan mengerjakan PR.
Langkah-langkah pengambilan keputusan kepala madrasah memiliki dampak positif dan negatif bagi siswa ataupun guru. Dari langkah-langkah pengambilan keputusan, kepala madrasah dapat mengenali jenis pelanggaran dan dampak atas pelanggaran tersebut, baik kepada siswa ataupun guru.