Keempat, memiliki akun media sosial seperti: facebook, instagram, twitter, dan yang lainnya. Melalui sarana ini, sorang kepala sekolah milenial bisa meng-upload setiap kegiatan yang dilakukannya, seperti : sedang seminar siaran langsung, sedang makan ditepi pantai dengan guru, sedang mengikuti rapat, dan masih banyak lagi kegiatan yang bisa dibagikan kepada pihak lain yang berkepentingan.
Kelima, memiliki kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat dan dapat mengendarainya sendiri. Kendaraan ini merupakan penunjang tugas kepala sekolah melenial, sehingga dalam melakukan tugasnya tidak ada hambatan dalam bentuk transportasi dalam segala medan dan cuaca. Seorang kepala sekolah bisa cepat sampai di tempat yang dituju dengan biaya yang relative lebih murah.
Selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu diingat dan disikapi secara arif oleh kepala sekolah milenial. Pertama, dari segi umur kepala sekolah milenial dapat dikatakan masih berusia muda, dan memimpin guru yang kadang kala seumur dengan orang tua, atau kakaknya.
Menjadi pemimpin dari suatu lembaga dengan usia yang masih muda, akan menjadi tantangan tersendiri, karena masih memiliki emosional yang belum matang. Rasa egoisme masih tinggi.
Ini merupakan tantangan tersendiri, jika kepala sekolah milenial bisa menyikapi dan memberdayakan mereka secara optimal akan menjadi peluang yang bagus untuk memajukan sekolahnya.