Oleh : Alimatusa’diah (Kepala SMPN.1 Sungai Limau)
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan karakter peserta didik sangatlah diperlukan, karena waktu yang dimiliki oleh seorang peserta didik bersama orang tua di rumah, jauh lebih banyak dari waktu yang diberikan oleh guru di sekolah. Maka warna kehidupan orang tua akan menentukan warna anaknya sebagai seorang peserta didik di sekolah.
Berbagai study baik yang dilakukan di dalam maupun diluar negeri memberikan kesimpulan bahwa keterlibatan keluarga dalam hal ini orang tua dalam pendidikan anak, dapat meningkatkan prestasi belajar dan penumbuhan nilai-nilai karakter anak secara optimal.
Untuk itu, diperlukan kerjasama dan keselarasan antara pendidikan yang dilakukan di sekolah dengan lingkungan keluarga. Kemitraan ini merupakan kunci dalam menciptakan ekosistim pendidikan. Kemitraan ini akan lebih kondusif apabila mendapat dukungan dari masyarakat sekitar tempat tinggal peserta didik.
Sebagaimana kita ketahui, sejak tahun 1935 Ki Hajar Dewantara mencetuskan bahwa keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat merupakan trisentra pendidikan. Dalam falsafah kita di Minangkabau disebut juga dengan istilah tali tigo sapilin atau sebagai tigo tungku sajarangan. Kemitraan yang baik diantara ketiganya diharapkan dapat mendukung terciptanya ekosistim pendidikan yang menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif serta budaya prestasi.