“Mereka hari ini menciptakan pasar, karena yang penting itu pasar yang luas dan harga jualnya jelas. Sehingga para petani ini akan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari hasil pertaniannya,” ujar Bong Ming Ming.
“Ke depan kita ingin program serupa bakal dapat dikembangkan di berbagai desa lainnya di Bangka Barat. Kami sangat mendukung program ini. Saya minta Pak Azmal (Kepala Dinas Pertanian dan Pangan ; Red) untuk terus mendampingi,” imbuhnya
Dalam sambutannya, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Holtikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi multi stakeholder yang terlibat dalam kemitraan dan proses bisnis dalam membangun ekosistem agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Nanti, melalui kolaborasi kan ada pendampingan untuk para petani karena itu sangat penting. Contohnya ada penyuluh yang melakukan pendampingan dari sisi pupuk, bibit, serta perlindungan tanaman. Terus pendampingan dari sisi perbankan untuk peningkatan skala usaha petani, yang jika nanti berkembang membutuhkan modal,” katanya.
Sementara itu Riki (25) salah seorang petani yang hadir mendukung program Closed Loop ini. Sebab, selama ini mereka sering terkendala dalam sisi penjualan hasil pertanian.