Kejutan, 2 Lagi Produk Pertanian Kerinci Raih Sertivikat SNI

oleh

Padang Panjang, Spiritsumbar – Upaya inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci, Jambi memajukan sektor pertanian di wilayahnya memetik sukses lagi. Terbaru, hasil inovasi budidaya padi payo dan bawang putih khas  kerinci juga sudah memperoleh sertifikat SNI dari Pemerintah RI.

Sebelumnya, Pemkab Kerinci berhasil memajukan produk kayu (kulit) manis dan kopi arabika serta memperoleh sertifikat SNI. Dua produk ini harganya bangkit dari sekitar Rp 5.000 ke Rp 70.000/kg, dan di ekspor ke Eropa sejak 2019 (lihat; Tour Kerinci-3; Kenapa kayumanis & kopi Kerinci bisa mengisi pasar Eropa?).

Keterangan Bupati Kerinci, Dr.Adirozal  yang dihubungi minggu ke-3 April 2022 ini, mengungkap padi payo kerinci yang terdiri 3 sub varietas sudah dapat sertifikat SNI masing-masing dengan nama ngarayak, iluk aso dan lemak aso. Sedang bawang putih versi kerinci dengan nama Jangkiriah Adro.

Di luar kayu manis, kopi arabica, padi payo dan bawang putih, Pemkab Kerinci bekerjasama dengan IPB Bogor juga meneliti budidaya jeruk girga, jeruk madu dan salak pondoh. Hasilnya, untuk jeruk girga dan jeruk madu juga sudah berhasil. Kini sedang diusulkan sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia)-nya.

Namun penelitian atas budidaya salak pondoh untuk khas Kerinci, Adirozal menyebut belum diusulkan sertifikasinya. Karena, sejauh ini hasil penelitian di Kerinci atas salak pondoh itu belum terlihat betul ciri khas barunya untuk dijadikan sebagai varietas baru sebagai salak pondoh khas Kerinci.

Lebih jauh terkait padi payo, 1 dari 4 jenis produk pertanian di Kerinci yang telah  bersertifikat SNI itu, tadinya umur tanaman panjang, sekitar 8,5 bulan, produksi relatif rendah, sekitar 6,5 ton/Ha. Pemkab Kerinci meluncurkan program penelitian bekerjasama dengan IPB Bogor dan BATAN Indonesia.

Hasil penelitian, umur tanaman padi payo kerinci bisa diperpendek jadi sekitar 4,5 bulan, produksi pun naik jadi berkisar 7,5 – 8 ton/Ha, dan rasa nasinya juga lebih enak. Tidak heran, petani padi di Kerinci jadi lebih bergairah menanam padi payo di sawah rawa — yang banyak terdapat di kaki Gunung Kerinci tersebut.

Itulah potret capaian tergolong fantastis Pemkab Kerinci era Bupati Dr.Adirozal — yang kini berada di periode kedua sejak 2014. Pada sektor lain, juga berhasil menoreh prestasi, di antaranya di sektor sosial seperti kiat membantu pendidikan anak yatim, sektor perhubungan dan pariwisata.

Adirozal, lahir di Koto Beringin, Siulak, Kerinci, Jambi pada 23 Oktober 1961. Sebelum jadi Bupati Kerinci, alumni S1 dan S3 UNP Padang serta S2 Udayana Bali itu adalah dosen ISI Padang Panjang, Sumatera Barat. Suami Dra. Nailil Husna, M.Pd dan ayah dari 4 anak itu pernah jadi Wakil Walikota Padang Panjang (2003-2008).(jym/yet).–

 

 

 

Menarik dibaca