“Sudah hampir 4 bulan, jadi saya ingin menebus. Apalagi, harga emas sekarang cukup tinggi, jadi bisa menambah belanja kebutuhan,” ujarnya tanpa sungkan.
Dia mengungkapkan sengaja meminjam uang tetangga untuk menebus. Selanjutnya, emas tersebut dijual untuk mengembalikan pinjaman.
“Dulu akhir Januari 2020, dari emas sebanyak 5 gram dapat pinjaman 2,5 Juta. Dengan naiknya harga emas Rp 2 juta per emas, maka saya akan dapat menutup kebutuhan Rp1,3 juta setelah dikurangi bunga dan biaya serta pinjaman dari tetangga,” ujarnya.
Langkah itu ujarnya, terpaksa dilakukan untuk menutupi biaya hidup.” Apalagi saya tidak punya kartu apa apa dari pemerintah. Termasuk biaya rutin, seperti listrik, air, KPR, kredit bank dan pinjaman lainnya harus tetap dibayar sebagaimana biasa,” ujarnya dengan wajah lesu.
“Pemerintah hanya sibuk memikirkan orang miskin. Tapi tidak pernah membayangkan orang yang akan jatuh miskin. Mestinya, restrukturisasi kredit diberlakukan pada semua profesi. Mestinya pinjaman maksimal yang diperkecil,” ujarnya. (Salih)