Spiritsumbar.com, Padang – Tekanan hidup mulai dirasakan masyarakat sejak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menghajar Sumatera Barat.
Apalagi, himbauan tetap di rumah makin menekan kehidupan, terutama para pedagang dan pekerja lepas.
Erna (35) salah seorang pedagang di Pasar Raya Padang mengaku tidak bisa berbuat banyak, lantaran biaya hidup justru makin membesar. Sementara, transaksi di pasar sangat minim.
Artikel Lainnya
“Pasar sepi, penjualan turun 85 persen. Biaya tetap keluar, bea pasar juga harus dibayar. Malahan, ke pasar hanya sekedar untuk membayar utang. Untung ada simpanan emas yang dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk digadaikan,” ujarnya di Pegadaian Terandam, Senin (13/4/2020).
Saat ditanya alasan menggadai, dia tegaskan supaya bisa ditebus lagi. “Kalau sudah dijual, susah untuk mendapatkannya lagi. Karena, harga emas selalu naik,” ujarnya.
Hal sama dikatakan, Eti (60) yang mengaku lebih memilih pegadaian. “Walau di pegadaian dikenakan biaya administrasi dan bunga setiap 15 hari tapi emas kita tetap aman. Sayang kalau dijual,” ujarnya.
Hal berbeda justru dilakukan Ami (35). Walau sama sama ingin mendapatkan uang namun dia ke Pegadaian untuk menebus emasnya.