Disamping itu, ada sebanyak 73 KK yang sampai saat ini masih gelap gulita karena PLTMH yang selama ini sebagai sumber energi listrik warga di daerah tersebut juga hancur diterjang banjir bandang.
“ Untuk sementara guna memenuhi kebutuhan air bersih warga, kita mengoperasikan mobil tangki PDAM yang setiap hari menyuplai air bersih ke pemukiman warga. Sementara untuk kebutuhan listrik kita telah berkoordinasi dengan PLN,” jelasnya.
Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan air bersih warga, Pihak Pemkab Solsel telah memulai kembali pembangunan instalasi pengolahan air bersih yang hancur tersebut dan sekarang dalam tahap pemasangan pipa. Sedangkan untuk kebutuhan MCK, kata dia, untuk sementara warga juga telah bisa memanfaatkan saluran irigasi yang juga telah berfungsi.
“Inshaa Allah untuk tanggap darurat air bersih bisa dituntaskan seminggu ke depan,” kata Editorial.
Terpisah, senator Nofi Candra mengungkapkan, meski secara kelembagaan posisinya tidak bisa memutuskan kebijakan, namun guna mengantisipasi terjadinya bencana di masa mendatang, melalui lembaga DPD RI pihaknya akan terus mengupayakan kepada kementerian terkait untuk mempercepat proses normalisasi sungai di daerah itu. “Kita akan kawal aspirasi masyarakat ini, agar proses normalisasi sungai yang sudah mengalami pendangkalan ini bisa terlaksana secepatnya,” pungkasnya. (Rel)