Kearifan lokal juga berlaku untuk menyetop penyebaran Covid-19 di Pasar Nagari Lawang Tigo Balai. Pasar bersama dijaga anak nagari secara ketat setiap hari pekan, yaitu Selasa dan Jum’at. Semua pedagang dan pengunjung wajib bermasker dan pada titik-titik masuk pasar disediakan tempat cuci tangan. “Ninik mamak selalu menghimbau anak kemenakan agar sebentar saja di pasar, dan setelah itu berdiam di rumah,” kata Wali Jamal Muchtar didampingi Ketua KAN Lawang Datuk Rajo Endah, Pj Wali Nagari Tigo Balai Sukmarina, S.Pd., dan Ketua KAN Tigo Balai Datuak Palimo
Kearifan lokal di Nagari Lawang yang sangat efektif adalah dalam rangka menghimbau perantau tidak pulang kampung waktu lebaran. Seluruh mamak menghubungi anak kemenakannya yang berada di rantau, untuk saling menjaga, dan sementara tidak pulang kampung. “Alhamdulillah himbauan mamak sangat efektif dan tidak ada perantau Lawang yang pulang kampung saat lebaran lalu,” kata Jamal Muchtar Datuk Lelo Ameh.
Efektifnya kearifan lokal di Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai menjadi catatan khusus oleh Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas. Menurutnya, pola kearifan lokal ini dapat dicontoh nagari lain di Sumbar. “Kearifan lokal ini adalah buah dari ditetapkannya Nagari Lawang sebagai pilot proyek Nagari Adat, ini yang harus kita support terus,” kata Nurnas, politisi Partai Demokrat ini.