Secara umum kecakapan abad 21 terdiri dari tiga domain, yaitu terkait karakter, kompetensi, dan literasi. Di abad 21peserta didik diharapkan memiliki karakter beriman dan bertaqwa, cinta tanah air dan rasa ingin tahu. Juga, inisiatif, gigih, memiliki kemampuan beradaptasi, berjiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan komunitas. Termasuk, memiliki alasan dasar yang jelas dalam setiap langkah dan tindakan.
Selanjutnya, di abad 21 peserta didik juga diharapkan memiliki kompetensi berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan berkomunikasi, kreatifiktas dan inovasi, dan kolaborasi. Terakhir, di abad 21 peserta didik diharapkan memiliki literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
Untuk itu peranan guru dan kepala sekolah sangatlah penting dalam mengembangkan kecakapan abad 21 peserta didik. Pembelajaran sudah semestinya mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta mencarikan solusinya. Peserta didik juga didorong untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada selama ini.
Kendala-kendala selama era pandemic covid 19 semestinya bukanlah masalah besar bagi guru maupun peserta didik yang memiliki kecakapan abad 21. Kalau, misalnya, pembelajaran tatap muka tidak bisa dilaksanakan, guru dan peserta didik tidak kehilangan akal bagaimana seharusnya pembelajaran terjadi karena mereka memiliki karakter, kompetensi, dan literasi yang kuat untuk belajar.