Oleh: Sukirman (Widyaiswara Madya LPMP Sumbar)
Salah satu dampak pandemi covid 19 yang sangat terasa di bidang pendidikan adalah ditiadakannya belajar tatap muka untuk sementara waktu di kelas-kelas sekolah.
Pembelajaran tatap muka digantikan oleh pembelajaran daring. Namun pembelajaran daring belum optimal karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, seperti jaringan internet yang belum merata serta kemampuan guru yang belum memadai untuk mengelola pembelajaran daring tersebut.
Namun demikian, bagi peserta didik yang memiliki kecakapan abad 21, keterbatasan-keterbatasan tersebut bukanlah masalah esensial untuk tidak mengembangkan diri. Karena dia memiliki sikap (karakter), pengetahuan, dan keterampilan yang kuat.
Dia akan secara gigih mengembangkan rasa ingin tahunya untuk mencari, menggali dari sumber-sumber yang ada. Dia juga akan secara kritis menyikapi suatu masalah, dan mencarikan solusi dari masalah-masalah yang ada serta mengembangkan literasi dasar yang dimilikinya.
Abad 21 merupakan abad yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Sehingga menuntut sumber daya manusia sebuah negara untuk memiliki kecakapan agar bisa survive (bertahan) di abad tersebut. Revolusi yang terjadi di bidang informasi dengan hadirnya internet dan telpon seluler telah membawa perubahan yang luar biasa pada berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan.
