Kato Nan Ampek bagi Generasi Muda Minangkabau

oleh

Kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga juga bersifat khusus, yaitu aden  atau den  untuk orang pertama.  Ang untuk orang kedua laki-laki. Kau untuk orang kedua perempuan.  Inyo atau  anyo  untu orang ketiga.

Tapi fenomena yang kerap terjadi dikalangan anak muda zaman sekarang ini yaitu kurangnya sopan santun dalam berbicara. Baik itu kepada orang yang lebih muda hingga kepada orang yang lebih tua.

Kerap kita temukan anak-anak yang melawan ucapan orang tua, melawan kepada guru di sekolah. Ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Sebab jika terus dibiarkan maka akan semakin memudarlah penerus adat langgam kato nan ampek yang sangat memperhatikan serta menjunjung tinggi sopan santun dalam berbicara.

Selain itu jika sikap dan aturan dalam langgam kato nan ampek ini, kita praktekkan dan pahami dengan baik. Siapapun itu akan dihargai oleh orang lain. Kuncinya dengarkan orang berbicara 2 kali, setelah itu baru bicara.

Gunakan kata yang halus dan berbicaralah lemah lembut, agar lawan bicara bisa nyaman berkomunikasi dengan kita. Sebagaimana pepatah minang mengatakan “ Nan kuriak iyolah kundi, Nan merah iyolah sago. Nan baiak iyolah budi, Nan indah iyolah baso” maksudnya yang paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik dan sopan santun.

Menarik dibaca