Kato Nan Ampek bagi Generasi Muda Minangkabau

oleh

Oleh : Khusnul Fatimah ( Pendidik SDN 02 Aur Kuning Bukittinggi)

Menghadapi era globalisasi dan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang makin pesat di masa pada saat sekarang ini, sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan bangsa  Indonesia,  khususnya di Minangkabau.

Berkurangnya nilai-nilai agama dan tatakrama kesopanan yang dialami dikalangan remaja dan anak-anak sekolah. Sehingga pendidikan itu tak berarti. Walaupun dia sekolah tetapi kelakuannya tidak mencerminkan ia itu berpendidikan.



Disinilah peran mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau khususnya yang berada di Sumatera Barat. Yakni, untuk memperbaiki akhlak anak-anak sekolah yang tidak sesuai pada tempatnya.

Saat sekarang ini masih banyak tingkah laku siswa yang tidak mencerminkan budaya orang Minangkabau. Contoh, sikap yang terlalu cuek dan tidak mau menghargai orang lain dan tidak megetahui bahasa isyarat yang diberikan oleh guru kepadanya.

Didalam mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau sudah diterangkan, tata krama kesopanan orang Minangkabau. Juga, cara berbicara kepada orang yang lebih besar dan basa-basi yang telah digariskan oleh nenek moyang orang Minangkabau. Atau dikenal dengan Kato nan Ampek. Apa itu Kato Nan Ampek?

Menarik dibaca