Padang Panjang, Spirit Sumbar – Musrenbang 2023 Kota Padang Panjang akan digelar di Balai Kota setempat, Kamis (31/3) ini. Di forum itu akan dipaparkan Draf Usulan RKPD 2023 kota ini. Lalu, adakah terakomodir persoalan kota seperti LPA sampah di Sungai Andok, bengkalai beberapa unit gedung SDN, sisa 300-an unit Rutilahu, dan pemerataan bantuan untuk Lansia terlantar?
Simak : Astagfirullah, BMKG Temukan Patahan Baru di Talamau
Terkait itu, tanggapan Kepala Bappeda Kota Padang Panjang, Rusdianto melalui Kabid Esdai, Erni, menyebut paparan Kepala Bappeda atas Draf Usulan RKPD (Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah) 2023 di Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) 2023 tersebut, seperti biasanya, berupa perencanaan umum. Belum dirinci per-item rencana kegiatan, karena sangat banyak dan waktu terbatas.
Sesuai jadwal, seperti terlihat di undangan yang disiapkan oleh Bappeda melalui Bidang Perencanaan Makro pimpinan Rini Salmirawati itu, Musrenbang 2023 Kota Padang Panjang yang akan dibuka oleh Walikota Fadly Amran tersebut terbagi tiga sesi. Rinciannya, acara pembukaan 08.00 – 09.00 WIB, pleno (09.00 – 11.30) dan penutupan (11.30 – selesai).
Di sesi kegiatan pleno, terdiri Paparan Bappeda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tentang prioritas pembangunan Sumbar, Paparan Bappeda Kota Padang Panjang tentang RKPD 2023 Kota Padang Panjang, dan Paparan BPKD Kota Padang Panjang tentang estimasi dan kerangka keuangan tahun 2023 Kota Padang Panjang, terus diskusi.
Baca Juga : Terekam CCTV, Mobil Tabrak Tukang Jamu
Terkait paparan Bappeda Kota Padang Panjang tentang RKPD 2023 kota itu, Kabid Esdai Bappeda, Erni menyebut kurang-lebih akan disampaikan garis besarnya, seperti sebagian contoh berikut ini;
- Dinas Porapar: pembangunan sport center, pemeliharaan destinasi wisata
- Dinas Perkim LH: rehab/pemeliharaan jalan setapak, drainase, fasum, pemeliharaan RTH, operasional sampah
- Dinas PUPR: rehab/pemeliharaan rutin jalan, drainase, trotoar, RDTR
- Perhubungan: pemeliharaan rutin sarana lalu lintas, lampu jalan, operasional parkir
- Pangan pertanian: operasional RPH, BBI, Poskeswan, tanaman pangan dan horti
- Perdagkop: pemeliharaan dan operasional pasar, rumah wirausaha, koperasi syariah, bantuan peralatan UMKM
- Kecamatan: pelatihan ekonomi dan sosbud dalam rangka pemberdayaan masyarakat
- DPMPTSP: sosialisasi dan pelatihan tenaga kerja, layanan perizinan
Usulan RKPD dari Dinas Porapar (Pemuda Olahraga dan Pariwisata), misalnya, sebut Erni, birokrat jebolan program magister (S2) Planologi dari Belanda itu, dalam paparan akan disampaikan; pembangunan sport center dan pemeliharaan destinasi wisata. Apa saja rincian rencana kegiatannya, biasanya, belum terinci.
Yang jelas, jika di antara peserta Musrenbang ada masukan yang ingin disampaikan di forum tersebut, ada peluang saat diskusi. Bisa juga aspirasi itu disampaikan tertulis ke panitia. Untuk diketahui, kata Erni, Musrenbang 2023 kota ini untuk penyempurnaan Draf RKPD 2023 sebelum jadi Perwako tentang RKPD 2023 Kota Padang Panjang.
Simak : Rakor TMMD ke-113 Himpun Bantuan dan Program dari OPD Pemprov Sumbar
Ketika ditanya, persoalan kota seperti lokasi pembuangan akhir (LPA) sampah di Sungai Andok, tepi selatan ini adakah terakomodir dalam Draf Usulan RKPD 2023 Kota Padang Panjang tersebut, Erni belum sempat menanggapi. Seperti diketahui, persoalan LPA sampah di Sungai Andok merupakan salah satu contoh persoalan kota ini.
Contoh lain, dari data di Dinas Pendidikan, seperti terungkap dari keterangan Kabid Prasarana, Oktaviandri, masih ada beberapa unit bengkalai bangunan SD Negeri yang belum siap. Salah satunya berlokasi di SD Negeri-09 Padang Panjang Timur.
Berikut, dari Dinas Perkim-LH, diketahui sekitar 450 lebih rumah tidak layak huni (Rutilahu) tadinya di Padang Panjang, sudah direhab 52 unit pada 2021, terus akan direhab pada 2022 ini 43 unit, masih akan tersisa 313 unit lagi. Terus, dari Dinas Sosial, diketahui di kota ini ada sekitar 290 orang Lansia terlantar, baru sebagian terbantu.
Khusus terkait persoalan LPA sampah di Sungai Andok, dari focus group discussion (FGD) di Balaikota Padang Panjang, pekan lalu, terungkap sudah penuh sejak dua tahun lalu. Karena itu menurut Syafriman Thaib dari Kabid Persampahan Dinas Perkim-LH kota ini, pembuangan sampah di situ terpaksa dengan cara membuat bukit sampah.
Tip & Trik
Itu sebabnya, belakangan di LPA Sampah Sungai Andok muncul 5 bukit buatan dari material sampah setinggi (bervariasi) 15 – 17 meter lebih. Kondisi ini diingatkan oleh dua narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Prov Sumbar, Petria Yanti dan Fiyanti Zarni dalam FGD itu, selain bisa longsor, juga bisa muncul ledakan. Karena dari bukit sampah yang belum terpilah, ada potensi gas metan di bawahnya.
Saran dari pihak Dinas LH Sumbar itu, pengelolaan sampah di Padang Panjang sebaiknya upayakan mulai dipilah dari hulunya, yakni rumah tangga, dunia usaha, kantor, sekolah, dan lainnya. Sejalan itu, upayakan segera ada program bank sampah, peningkatan program pembuatan pupuk organik dari sampah terpilah.(jym/yet).-