Menurut Auzul Halim, Hj. Dahniar Dahlan pernah ditahan oleh pemerintah Soekarno karena terlibat dengan pemberontakan PRRI. “Jadi tidak benar kakek Arteria Dahlan, adalah tokoh yang mendirikan Partai PKI, karena tidak ada kakeknya yang bernama Bachtaruddin, seperti yang disebutkan Hasril Chaniago”, ungkap Auzul Halim.
Tepatan Perantau
Salah seorang sepupu Arteria Dahlan, H. Ir. Harry Asmar Dt. Panghulu Dirajo, Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Maninjau, membenarkan apa yang disampaikan Auzal Halim. Menurut Harry Asmar, kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu yang bernama H. Wahab Syarif adalah seorang pedagang Tanah Abang yang sukses. Beliau merantau ke Jakarta sekitar tahun 1950-an, dan menjadi semacam tepatan dari perantau-perantau Sumatera Barat umumnya dan Maninjau khususnya, yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
Jadi rumah kakek Arteria Dahlan dari pihak ibu ini adalah semacam tempat transit perantau yang baru datang di Jakarta, sebelum mereka mendapat rumah untuk tinggal”, ungkap Harry Asmar yang juga Perantau Ketua Dewan Pembina Salingka Danau Maninjau.
Menurut Harry Asmar, di Maninjau memang ada tokoh PKI yang bernama Bachtaruddin, yang ikut mendirikan Partai PKI di Sumatera Barat. Tetapi itu pasti bukanlah kakek Arteri Dahlan. Harry Asmar maupun Auzal Halim, sangat menyesalkan pernyataan Hasril Chaniago, yang kurang akurat dalam memberikan informasi, sehingga sangat merugikan Arteria Dahlan secara pribadi dan Partai PDI Perjuangan secara umum.