Namun, dirinya enggan menyebutkan kasus korupsi apa yang telah selesai dilakukan penindakan. Karena, katanya, tidak etis jika disebutkan kasus korupsi tersebut. Pasalnya, dikawatirkan hal itu nanti dipelintir.
“Daerah ini tengah menghadapi Pesta Demokrasi, tunggu saja waktunya, nanti akan kita panggil wartawan dan berikan data tersebut,” katanya sedikit tersenyum.
Dirinya berharap agar, seluruh Kajari yang wilayahnya sedang melakukan pesta demokrasi, agar dapat lebih teliti dan bijak dalam mengahadapi Pemilihan Kepala Daerah. “Jangan sampai kejaksaan jadi alat politik dalam proses pilkada, dan harus lebih berhati-hati,” pintanya.
Tapi dirinya meminta, tidak ada kejaksaan yang tidak ada melakukan penangan tindak kasus korupsi, sebab, bila disalah satu Kejaksaan tindak ada yang melakukan penegakan kasus korupsi tentu akan jadi pertanyaan.
“Kalau ada Kajari yang kosong penangan kasus korupsinya, lalu apa yang kita ukur kinerjanya dan itu tantangan bagi setiap Kajari,” tegasnya.
Dirinya mengatakan, usai pilkada atau pesta demokrasi, pihaknya bersama seluruh jajaran yang ada di Sumatera barat, akan kembali lakukan penanganan kasus korupsi. “Jika selama proses pilkada, ada penangan kasus korupsi, usai pesta demokrasi kita akan gas pol, tapi tetap mengedepankan rasa keadilan serta rasa kemanusiaan,” pintanya. (Eko)