Yang keempat, Perumahan Guru/Pegawai dan Rusunawa di Sungai Andok, yang juga berada di tepi Jalingsel. Kelima, obyek wisata PDIKM dan Mifan Water Park di Silaing Bawah, karena Jalingsel terdapat di tepi timur kedua obyek wisata itu. Fungsi/manfaat lain, untuk memacu kemajuan sosial-ekonomi di kawasan selatan kota.
Referensi Spiritsumbar.com atas program jalingsel muncul pertama di era Walikota Achjali Djalil (1988-1993). Begitu juga jalan lingkar utara. Saat itu, di selatan dibuka jalan dari Simpang Gajah Tanang ke Kubu Gadang, dan Koto Katik ke Bancah Laweh. Pengerjaannya lewat kegiatan Manunggal Sakato, termasuk 1 unit jembatan di Gajah Tanang.
Sedang di utara dibuka jalan dari Simpang Bukit Surungan ke Kacang Kayu (batas kota di timur) lewat Gantiang dan Sigando. Berikut, pengembangan/peningkatan jalan dari Simpang Kampung Baru, Silaing Ateh ke Bukit Surungan, yang sudah dibuka di era Walikota Asril Saman (1983-1988).
Penyelesaian pembangunan jalan lingkar utara dilakukan di era Walikota Yohanis Tamin (1998-2003) dan Walikota Suir Syam (2003-2013). Pada era ini pula di selatan, ada tambahan jalan lingkar dari Sungai Andok ke Simpang Jembatan Kayu Putih. Dari simpang ini sebelumnya sudah ada jalan ke Jalan St.Syahrir di Silaing Bawah.