Selain itu, PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekwensi dikuyo-kuyo, dipecah belah dan puncaknya penyerangan kantor partai pada 27 Juli 1996.
“Setiap kader PDI Perjuangan harus terus merapatkan barisan. Tempuh lah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat karena rakyat lah cakrawati partai,” ungkap Alex mengutip perintah dalam surat yang ditujukan pada seluruh kader tersebut.
“Sekali merdeka tetap merdeka! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Bendera selalu tegak. Seluruh kader siap menjaganya.” (relis)