Pada kesempatan itu, Saribulih juga menegaskan ke depan, bantuan juga dalam bentuk natura atau kebutuhan pokok. Namun, produknya yang mampu menciptakan perputaran uang pada masyarakat sekitar. Dia mengungkapkan, bantuan itu bisa dalam bentuk beras ataupun telur yang bisa dihasilkan oleh masyarakat.
“Jika ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang bisa menyediakan beras, maka akan kita beli. Begitu juga telur atau produk lokal lain. Dengan catatan, harga dan kualitas harus sama dengan pasar. Kapan perlu kita bayar dimuka,” ujarnya.
Menurutnya, dengan cara tersebut, tingkat perputaran uang akan semakin tinggi dan uang tidak lari ke luar daerah. Selain itu, juga melatih mereka yang menerima bantuan ini, bisa meningkat perekonomiannya.
Sementara, Koordinator Jumat Berbagi, Herwaty Taher menyampaikan, kegiatan ini telah berlangsung sejak awal Desember 2020. Hal yang menggembirakan ujarnya, telah berjalan setiap jumat tanpa terputus.
“Selain Jumat Berbagi yang dikhususkan untuk anak yatim, juga sudah berlangsung Pendidikan Peduli setiap awal semester atau dua kali setahun. Sementara hari ini, penyaluran zakat untuk hasnaf yang delapan, untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, juga telah disalurkan menjelang Idul Fitri 1442,” ujarnya.