Bahkan sudah tidak rahasia lagi kalau gubernur sudah menyiapkan calon Dirut dari eksternal.
“Rumor ini semakin kencang jelang RUPS LB, jadi trending topics banyak pihak di Sumbar,” ujar Two Efly
Bahkan gerakan untuk memback-up Dirut dari internal sedang mengerucut untuk terbentuk. Upaya memenangkan opini publik tolak Dirut dan Direksi Bank Nagari impor .
“Tidak elok kalau memaksakan Calon Dirut dari eksternal. Soalnya SDM Bank Nagari itu sudah banyak yang mumpuni untuk memimpin bank kebanggaan urang awak,” ujar Two Efly ketika didesak oleh peserta diskusi lapau, siapa calon eksternal itu.
“Infonya Dirut Bank DKI sekarang. Dia mantan dari BN juga Alumni Pertanian Unand,”ujar Two Efly.
Dari aturan kata Two Efly memang tak masalah. Namun ada ganjalan soal tak elok, juga akan memperbesar biaya dan mempersulit pengambilan keputusan.
Terkait soal Pansel Direksi dan Komisaris Bank Nagari sangat strategis. Karena menjadi pintu masuk untuk seleksi direksi.
Apalagi wakil pemegang saham dari kota dan kabupaten banyak yang Penjabat kepala daerah per 11 Oktober itu. Seperti Sawahlunto, Pariaman, Padang Panjang dan Payakumbuh.
“Mengingat Bank Nagari adalah perusahaan. Jangan ditambah komposisi Pansel. Tetap saja lima dengan komposisi dua wakil dari bupati atau wako, satu Komut Bank Nagari, satu Independen dan satu wakil Pemprov Sumbar,” ujar Two Efly.