Jelang PSBB, Satu Nyawa Melayang, HM Nurnas : Sangat Kita Sayangkan

oleh

“Seluruh masyarakat, harusnya saling memahami. Jadi ketika ditegur tidak terjadi insiden keributan, bahkan sampai ada yang meninggal dunia akibat keributan, tidak terima ditegur,” ujarnya.

Nurnas mengungkap, sebelumnya juga terjadi pengeroyokan kepala kampung di daerah Pesisir Selatan. Mestinya ini tidak terjadi, jika, menurut Nurnas, seluruh masyarakat saling memahami.

“Apa lagi besok mulai diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jangan sampai insiden seperti itu terjadi lagi,” imbaunya.

Dia mengapresiasi pihak kepolisian yang langsung bertindak dan menangkap para pelaku. Untuk persoalan hukum, Nurnas menyerahkan sepenuhnya kepada aparat hukum.

“Namun yang penting, dapat menjadi efek jera sehingga yang lain tidak lagi melakukan tindak anarkis seperti itu,” ujarnya.

Ridwan, seorang buruh bangunan tewas setelah dikeroyok sejumlah pemuda di dekat Balai Pemuda Tangah Sawah, Selas dinihari. Diduga, para pelaku tidak terima ditegur korban dan para saksi supaya tidak berkumpul atau bergerombol dulu pada masa pandemi corona.

Awalnya, beberapa orang pemuda yang ditegur sudah membubarkan diri dan meminta maaf. Namun, sebagian lainnya yang menjadi pelaku pengeroyokan berteriak dan berkata kotor serta menyerang korban dan para saksi yang sudah kembali ke dalam balai pemuda.

Menarik dibaca