Spirit Sumbar – Persoalan instan saat ini, seperti telah menggerogoti semua lini kehidupan. Padahal semua tahu, yang namanya instan itu penuh beresiko dan tak akan pernah mencapai hasil secara sempurna. Maka wajar saja, banyak dokter yang menyarankan agar tidak mengkonsumsi makanan yang dimasak secara instan.
Anehnya, dunia politik negeri ini malah seperti panik dan cenderung mendapatkan pimpinan pimpinan secara instan. Bagi mereka, memiliki kekuasaan atau kekayaan nomor satu, kaderisasi hanyalah seperti formalitas belaka. Alhasil, kaderisasi yang selama ini diagung-agungkan malahan disingkirkan.
Hal tersebut juga seperti mengemuka jelang Musyawarah Wilayah (Muwil) Partai Amanat Nasional (PAN). Partai yang identik dengan barometer demokrasi ini, seperti kehilangan marwah dan mulai coba-coba merangkul kader secara instan.
Hal tersebut tak dibantah Ketua DPD PAN Pasaman Barat, Erwin Dt. Bagindo Sati. Walau begitu, sebagai kader yang memulai karir politik melalui PAN dari bawah dia tetap meyakini saat DPP PAN tak akan membiarkan itu terjadi.
“Saya yakin DPP PAN akan mengutamakan kader militan untuk memimpin PAN ke depan. Karena, mereka inilah yang paham dengan kondisi partai sesungguhnya. Apalagi, PAN memiliki banyak kader berkualitas. Pak Asli Chaidir, Taslim, Fauzi Bahar adalah beberapa contoh kader yang telah teruji serta merintis karir dari bawah,” Erwin yang mengaku memulai karir politik di PAN dari ranting, melalui selulernya, Minggu (28/2/2016).