“Saya berharap PT KAI memprioritaskan soal keluhan masyarakat yang dilewati kereta api ke BIM itu,”ujarnya.
Dan prioritas tuntaskan keluhan warga sesuai aturan yang berlaku, di mana ketentuannya kata Nurnas, kalau jalan terlebih duuu ada, maka menjadi kewajiban PT KAI, perusahaan milik negara itu harus mempersiapkan pengaman seperti pampangan penutup lintasan (pampangan), rambu keselamatan dan lintasan kereta apinya harus disesuaikan dengan kondisi jalan awal supaya tidak terjadi kecelakaan, seperti kondisi di ruas jalan lingkungan Taluak Mundam – Batang Sariak tadi.
Bahkan sekarang sudah mulai timbul pameo di masyarakat Ketaping, jangan sampai pembangunan didapat kenikmatan, tapi juga menimbulkan kesengsaraan.
“Ini harus menjadi PR Prioritas jangan terjadi masalah dikemudian hari,” ujar HM Nurnas.
Selain itu kata HM Nurnas masyarakat di Ketaping juga mengeluhkan soal irigasi sekunder yang dilintasi rel kereta api, jangan sampai rusak.
“Harus ada box cover supaya aliran air lancar tidak seperti saat ini, dibuat dengan buis beton akibatnya aliran tidak lancar dan jika curah hujan tinggi banjir melimpahi ke areal pertanian masyarakat,”ujar Nurnas.
Selain itu kondisi saluran irigasi sekunder di rel kereta api juga mengundang bahaya.