“Dari stasiun Kasang sampai ke BIM hanya ada satu plang pampangan lintasan, sementara di Ketaping yang akan dilewati kereta api butuh delapan plang pampangan kereta,”ujar Nurnas kepada wartawan, Minggu 18/3 di Padang.
Padahal saat Dirjend Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebelum dan saat membangun, memastikan soal kenyamanan dan keselamatan warga adalah utama.
“Tapi faktanya jelang beroperasi kereta ke BIM, masyarakat daerahnya dilewati kereta api bandara mulai was-was,”ujarnya.
Tak hanya plang pampangan kereta, rambu peringatan juga tidak ada.
“Seperti di ruas Taluak Mundam ke Batang Sarik sudah tak ada plang dan rambu, rel lebih tinggi pula dari jalan yakni satu meter tingginya, itu bisa mengundang kecelakaan dan kerusakan kedaraan jenis Sedan juga jenis Avanza,”ujar politisi Demokrat itu yang saat reses Dapil kemarin itu masih tercatat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Sumbar.
Menurut HM Nurnas, curhat warga disampaikan saat reses Dapil di halaman Masjid Raya Nurul Huda Pilubang Ketaping Padang Pariaman, tidak mengada-ngada apalagi sampai dikatakan anti pembangunan.