Menurut Nurnas kondisi jalan saat ini tidak memungkinkan lagi, lantaran makin tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor. Selain itu, lokasi Silaiang juga sering terjadi bencana longsor. Malahan, angka kecelakaan juga cukup tinggi pada kawasan tersebut.
“Kehadiran jalan layang akan mampu mengurai kemacetan yang selama ini menghantui para pengendara. Selain itu, pembangunan jalan layang juga tidak mengganggu ekosistem hutan lindung,” ujarnya.
Dia menambahkan, kehadiran jalan layang juga akan memberikan alternatif pada pengendara. Karena jalan yang lama masih bisa dimanfaatkan, secara otomatis jalan ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Walau begitu, Nurnas tidak bisa memastikan dimulainya pembangunan jalan layang ini. Karena, anggarannya berasal dari APBN. “DED sudah ada, namun pembangunannya tergantung pada pemerintah pusat,” ujarnya. (Salih)