Contoh, dalam peningkatan jalan, kita umpamakan antara Pasar Sijunjung sampai ke Muaro Sijunjung atau lainnya. Jumlah ruas jalan yang akan ditingkatkan misal untuk anggaran tahun ini peningkatannya Cuma 6 atau 7 Km, bisa diperpendek jadikan 5 atau 6 Km. Sehingga anggaran peningkatan pengaspalan jalan yang 1 Km ini bisa dialihkan untuk membuatan draenase kanan-kiri badan jalan.
“Atau dalam Penyusunan RKA untuk anggaran pembangunan tahun berikutnya, bisa dimasukkan anggaran pembuatan draenase,” ujar Muslim.
Wakil Ketua Forum Kabupaten Sehat Sijunjung Drs. Nurhasman yang juga Mantan Kadishut Kab Sijunjung juga baru-baru ini sempat menyoroti dan mengeluhkan kurang sempurnanya setiap anggaran pembangunan meningkatan jalan Provinsi dari Tanah Badantung – Simpang ajalan Adinegoro Muaro Gambok, miskin draenase. Ini ujarnya, akan menimbulkan image masyarakat yang kurang baik.
Untuk itu perlunya revolusi kontek perancanaan peningkatan jalan pertahun anggaran oleh Diskimprasjaltarkin Prov Sumatera Barat, yang leadershipnya adalah Kabit Bina Marganya. Sehingga keluhan-keluhan daerah yang padat penduduknya, karena setiap musim hujan, apa lagi seperti saat ini, halaman rumahnya penduduk selalu tergenang air yang bersumber dari jalan Provinsi. Karena tidak ada draenasenya.