Jadilah Pemimpin Bukan Kepala

oleh

Untuk bisa mengelola dengan baik, sebuah instansi memerlukan seorang kepala yang bijak dan profesional. Lebih dari itu, kepala yang yang dituntut adalah yang memiliki hati dan jiwa sebagai pemimpin.

Seorang pemimpin yang baik harus bekerja dengan hati. Seorang pemimpin harus bisa mendengarkan suara hati dan mengerti akan perasaan orang-orang yang dipimpinnya. Bukan kepala yang bersikap sebagai penguasa yang mementingkan dirinya sendiri.

Dalam sebuah instansi, sejuta angan ditompangkan staf atau karyawan terhadap pemimpin dalam rangka mengembangkan kompetensi dan karirnya dimasa yang akan datang.

Pemimpin yang baik harus mau mengintroskpesi diri dan mau mengakui kesalahannya. Tidak mungkin seorang pemimpin akan selalu bertindak dan berkata dengan benar. Karena pemimpin juga seorang manusia.

Walaupun keadaan ini sangat sulit dilakukan, tetapi harus bisa dilaksanakan oleh seorang pemimpin dengan lapang dada. Meskipun berat dan bertentangan dengan wibawa serta perasaan sang pemimpin itu sendiri.

Disinilah letak susahnya menjadi seorang pemimpin dibandingkan menjadi seorang kepala.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik harus bisa menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan. Menurut Ki Hajar Dewantoro ada tiga, yakni Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Filosofi tersebut memberikan sinyal bahwa seorang pemimpin ketika berada di depan harus dapat di teladani dan memberi contoh. Ketika di tengah-tengah dapat membangkitkan semangat kerja, dan pada saat di belakang akan dapat mendorong prestasi kerja stafnya.

Menarik dibaca