Jadilah Pemimpin Bukan Kepala

oleh

Sebaliknya kepala yang bersikap sebagai penguasa, suka memainkan manajemen konflik dan otoriter akan dibenci dan dijauhi oleh staf. Kalau staf sudah menjauh, bagaimana kinerja instansi bisa ditingkatkan.

Apabila semua staf sudah memiliki kinerja yang baik, otomatis kinerja instansi akan semakin baik pula. Sebagai seorang kepala jangan terlalu cepat menyalahkan staf.

Kalau ada staf yang salah, bekerja tidak maksimal, maka itu kesalahan kepalanya. Apakah kepala sudah mengetahui karakteristik stafnya, apakah pekerjaannya sudah di supervisi, sudahkah dilakukan pembinaan, apa sudah diberi reward atau belum, jangan hanya punishment (hukuman) saja yang diberikan.

Dalam militer ada istilah “tidak ada prajurit yang bersalah”, terjadinya kesalahan tembak di lapangan bukan salahnya prajurit. Tetapi salahnya perwira mengapa tidak jelas memberikan perintah kepada sang prajurit.

Jelaslah disini bagi kita bahwa kepalalah yang harus bertanggungjawab atas semua pekerjaan stafnya. Ungkapan tersebut memberi kesan bahwa yang namanya “kepala” memang memiliki tanggungjawab lebih besar terhadap apa yang dipimpinnya. Oleh karena itulah sebagai kompensasi untuk kepala, diberikan gaji dan tunjangan yang lebih besar dari stafnya.

Menarik dibaca