Jadilah Pemimpin Bukan Kepala

oleh

Oleh : Feri Fren (Widyaprada BBPMP Sumatera Barat)

Timbul sebuah pertanyaan sewaktu berada di pasar ikan. Kita lihat ibu-ibu sebelum membeli ikan selalu melihat insang yang berada di bagian kepalanya. Kenapa tidak bagian ekornya yang mereka lihat.

Jawabannya adalah, “jika insang yang ada di dalam kepala ikan tersebut sudah busuk. Maka dijamin seluruh badan ikan itu akan ikut busuk pula, tentu ikan tersebut sudah tidak layak lagi untuk dikonsumsi”.

Apabila dikosumsi juga tentu akan mendatangkan penyakit dan merusak kesehatan kita.

Ling Liong Sik, Presiden Asosiasi China Malaysia (MCA)  adalah orang yang pertama berucap tentang teori “kepala ikan” itu. Ikan membusuk dimulai dari bagian kepalanya.

Teori ini menggambarkan sebuah kepemimpinan, dimana kalau terjadi kesalahan dalam sebuah instansi, maka yang bertanggung jawab atas kesalahan itu adalah kepalanya.

Kepala merupakan contoh teladan (role model) bagi stafnya. Mulai dari kehadiran, berpakaian, tutur kata serta memahami perasaan dan kesulitan dari stafnya. Kepala yang bersikap seperti itu adalah sebagai pemimpin yang diidolakan oleh stafnya.

Sebaliknya kepala yang bersikap sebagai penguasa, suka memainkan manajemen konflik dan otoriter akan dibenci dan dijauhi oleh staf. Kalau staf sudah menjauh, bagaimana kinerja instansi bisa ditingkatkan.

Menarik dibaca