Spiritsumbar.com, Jakarta – Ketersediaan pasokan gas yang kadang hilang di pasaran mendapatkan perhatian serius dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Banyaknya aspirasi masyarakat daerah yang disampaikan ke Anggota DPD RI saat mereka reses, tentang kelangkaan gas, telah dijadikan bahan kajian oleh Pusat Kajian Daerah (Puskada) DPD.
Bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (28/12/2017) DPD RI mengadakan diskusi mengenai ketersediaan pasokan gas ke masyarakat.
Turut hadir dalam diskusi yang diadakan di Ruang Rapat Pimpinan DPD RI itu, perwakilan SKK Migas, BPH Migas dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang migas seperti PT. Pertamina Gas, PT. Perusahaan Gas Negara, PT. KIM, PT. Perta Arun Gas, dan Badan Pengelola Migas Aceh.
Dari diskusi, menurut Kepala Puskada DPD Irdam Imran, didapatkan benang merah kelangkaan gas di masyarakat itu diakibatkan kurangnya pasokan gas dari hulunya.
“Kekurangan pasokan gas ini tentunya dapat membuat harga gas menjadi lebih mahal dan tidak stabil,” ungkap putera Minang yang berasal dari Kamang Mudiak Agam itu.
Sementara itu Dirjen Migas Kementerian ESDM Budiyantono berharap ada sinergi antara lembaga SKK Migas, BPH Migas dan stakeholders lainnya di bidang migas agar permasalahan kelangkaan ini dapat diatasi, dan kebutuhan masyarakat banyak dapat dipenuhi.