PADANG SpiritSumbar.com – Pola pikir masyarakat Sumbar dalam berinvestasi mulai beralih dari pasar uang ke pasar modal. Hal ini ditandai dengan perkembangan pasar modal yang meningkat secara pesat dalam dua tahun belakangan di Ranah Minang.
Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumbar, Early Saputra, dalam siaran persnya Sabtu, 11 Maret 2023 menyampaikan jumlah investor di Sumbar naik pesat sepanjang tahun 2022, mencapai 38.545 SID. Bahkan penambahan itu terus berlanjut hingga Maret 2023.
Menurut Early Saputra mayoritas investor di dominasi ber KTP Padang, Agam dan Padang Pariaman. “Dari sekian kabupaten dan kota yang ada di Sumbar, tiga daerah tersebut mendominasi jumlahnya,” ujarnya.
Early menjelaskan, penambahan investor pasar modal pada tahun 2022 adalah sebanyak 38.545 SID (Single Investor Identification). Sementara, hingga akhir Februari, tercatat penambahan sebanyak 4.249 investor hingga jumlah investor ber-KTP Sumatera Barat sampai saat ini menjadi 149.365 SID All.
“Bertumbuh cukup baik dari 106.528 SID pada akhir 2021 menjadi 145.078 SID pada tahun 2022 atau bertambah sebanyak 38.545 SID,” kata Early.
Early merinci, khusus untuk pasar saham saja, terjadi penambahan sebanyak 12 ribu lebih investor. Pada akhir 2021 investor saham tercatat sebanyak 50.734 SID naik menjadi 63.029 SID pada akhir 2022. Nilai transaksi pasar modal dari investor Sumatera sepanjang tahun 2022 tercatat sebesar Rp15,602 triliun lebih.
“Untuk investor saham saja, pertambahan sebanyak 1. 416 investor sehingga jumlah investor saham sampai akhir Februari 2023 tercatat sebanyak 64.445 investor,” paparnya.
Early menambahkan, sepanjang tahun 2023 terjadi transaksi sekitar Rp1,479 triliun. Dia juga menyebut, saat ini terdapat 18 Galeri Investasi BEI di Sumatera Barat.
Terakhir, Early menyebutkan, selama tahun 2022 Nilai Aset Saham meningkat Rp91,003,882,016 menjadi Rp1,029,141,473,817. Nilai Aset Non Saham meningkat Rp417,461,290,624 menjadi Rp1,929,799,558,772. (Salih)