Rod mengklaim bahwa selain akan mengurangi potensi kecelakaan tambang akibat gas metana, metode ektraksi ini juga berimbas pada peningkatan produksi batubara lebih dari 10% karena tidak mengganggu produksi batubara yang sudah ada.
Sementara CBM yang telah dialirkan tadi, 40%nya akan dimanfaatkan untuk listrik operasi tambang dan perkantoran. Rod menyatakan ketertarikanny a untuk berinvestasi di Sawahlunto, setelah sebelumnya sempat mengunjungi beberapa titik lokasi tambang batubara kota ini dan berbincang langsung dengan pihak pemerintah kota. “Potensi CBM Sawahlunto cukup besar, dan kami yakin dengan berjalannya operasi ini, akan mendatangkan manfaat khususnya bagi masyarakat Sawahlunto,” ujar Rod.
Walikota Sawahlunto yang hadir menyimak ekspose CEO PT.IAR tersebut menyambut gembira niat para investor. “Ini adalah sebuah langkah maju. Saya berharap produksi GMB Sawahlunto dapat terwujud dengan dukungan para investor dan pengusaha-pengusaha Sawahlunto” ujarnya.