Juga ada berbagai persoalan, selain dua permasalahan itu. Persoalan sosial yang selama ini masih belum bisa diatasi sepenuhnya, seperti penyalahgunaan narkoba, LGBT, seks bebas, tawuran, pengangguran dan sebagainya.
“Persoalan sosial ini tak bisa diatasi oleh pemerintah saja. Baik pemerintah provinsi maupun kabupaten kota tak akan sanggup. Perlu peran aktif dari masyarakat untuk mengatasinya,” papar Supardi.
Jika tidak diatasi, menurut Supardi, maka persoalan sosial ini akan menjadi semakin parah. Misalnya seperti gangguan jiwa. Hal ini dikarenakan tuntutan zaman telah berbeda.
“Pada hari ini anak-anak terbiasa dengan hal instan. Alhasil ini memengaruhi psikologis. Mereka harus diajari mengikuti proses, sehingga secara mental akan lebih kuat,” katanya.
Belum lagi, tambah Supardi kecanggihan teknologi. Membuat informasi lebih banyak diterima, ini ikut mempengaruhi. Teknologi juga tak mengajari masalah kepekaan sosial, hal ini menurutnya harus terus diajarkan.
“Kecanduan gadget, hp salah satunya mengakibatkan gangguan psikologis. Sehingga perlu pencerdasanndi tengah masyarakat tentang pentingnya filter dalam penggunaan gadget,” ujarnya.
Kemudian pengangguran, yang jika tidak ada antisipasi di masyarakat. Akan mengakibatkan banyak kriminalitas. Begitu pula dengan LGBT yang semakin marak dan perlu solusi bersama.